Sabtu, 03 November 2012

Case Studies Senior High School


BAB I
PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang
Proses belajar mengajar adalah hal yang sangat signifikan untuk  selalu di kembangkan dalam berbagai pendekatan dan metode mengajar agar situasi kelas menjadi kondusif serta menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa dapat  mengembangkan diri secara aktif untuk  menguasai ilmu yang dipelajari. Sampai saat ini masih banyak guru yang mengajar dengan cara yang konvensional, seperti ceramah yang didominasi oleh guru. Hal ini mengakibatkan siswa bersikap pasif, hanya menerima apa yang disampaikan guru yang pada akhirnya tidak dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Keberhasilan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam penyajian pelajaran yang menyangkut metode, pendekatan atau teknik pembelajaran yang digunakan guru disamping faktor-faktor lainnya seperti sarana dan prasarana, kurikulum yang baik, lingkungan dan sebagainya. Untuk itu guru harus meningkatkan keprofesionalannya dalam mencari, menciptakan inovasi dalam metode dan pendekatan pembelajaran. Guru harus dapat menyelenggarakan pendekatan pembelajaran keterampilan proses dan life skill yang membangun empat pilar utama proses belajar menurut UNESCO (Dalam majalah guru No.07 tahun 2 November 2008 : 54) yaitu :

1.      Learning to think (Belajar Berfikir)
Artinya pendidikan berorientasi pada pengetahuan logis dan rasional sehingga siswa berani menyatakan pendapat dan bersikap kritis serta memiliki semangat membaca yang tinggi
2.      Learning to do (Belajar Berbuat)
Keterampilan siswa menyelesaikan problem keseharian
3.      Learning to live together (Belajar hidup bersama)
Kita hidup di sebuah dunia yang global, berlatar belakang berbeda sehingga siswa dapat menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan HAM serta cinta perdamaian
4.      Learning to be (Belajar menjadi diri sendiri)
Pendidikan berorientasi pada bagaimana seorang anak di masa depannya dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mandiri, memiliki harga diri, tidak hanya sekedar memiliki materi

Pengembangan dan pembinaan pendidikan ini terus disempurnakan diantaranya penyempurnaan kurikulum seperti kurikulum 1994 yang disempurnakan menjadi kurikulum 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang sekarang sudah diganti pula dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu penyempurnaan pelaksanaan pendidikan juga dilakukan melalui peningkatan kualitas pengajar seperti seminar-seminar, penataran-penataran, penyetaraan, dan kualifikasi guru-guru. Meskipun upaya-upaya itu telah dilakukan, namun tingkat penguasaan konsep dan hasil belajar siswa yang diharapkan belum sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sejalan dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan mata pelajaran Bahasa Inggris terus melakukan pembenahan baik dari segi metode , materi, maupun media pembelajaran. Pembinaan dan penyempurnaan pengajaran Bahasa Inggris secara terus menerus dapat berkembang dengan baik. Salah satu aspek dalam penyempurnaan pengajaran Bahasa Inggris yang sangat penting dan terus diperhatikan adalah pemahaman, pengucapan kata dan kalimat (Reading). Hal ini dimaksudkan agar adanya keterampilan (skill) dalam reading.
Dalam penulisan laporan studi kasus ini penulis mengangkat judul “Upaya Meningkatkan minat siswa Kelas XI IPA dalam reading ”. Hal ini disebabkan penulis mendapatkan kenyataan siswa kelas XI IPA kurang berminat terhadap reading sehingga sulit untuk diketahui apakah siswa bisa membaca dengan benar atau tidak. Kenyataan inilah yang penulis temui sebagai Guru PPL pada saat Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Enam Lingkung terutama di kelas XI IPA.
Di SMA Negeri 1 Enam Lingkung sebagian siswa masih sulit untuk melakukan reading di dalam kelas saat berlangsungnya Proses Belajar Mengajar. Banyak faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam reading English diantaranya mereka tidak tahu pengucapan yang benar dari apa yang mereka baca, oleh sebab itu mereka kebanyakan enggan jika disuruh membaca . Meskipun hal tersebut merupakan masalah yang ditemukan, tetapi pembelajaran tetap berlangusung. Untuk  itu Guru PPL harus memiliki kiat untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.  

B.       Tujuan Penulisan Laporan
Tujuan penulisan laporan ini adalah:
1.    Mendeskripsikan permasalahan/kesulitan yang ditemukan Guru PPL dalam pembelajaran reading
2.    Merumuskan alternative pemecahan masalah tentang pembelajaran reading
3.    Memenuhi salah satu syarat mata kuliah Program Pengalaman Lapangan.
C.      Manfaat Penulisan Laporan
Laporan studi kasus ini sangat memberikan manfaat kepada para pembaca pada umumnya dan kepada mahasiswa yang melaksanakan PPL serta calon guru untuk memperoleh informasi tentang permasalahan yang ditemui dalam proses pembelajaran bahasa inggris terutama sekali tentang reading, disamping itu sangat bermanfaat sekali bagi penulis karena penulis memiliki pengalaman menghadapi permasalahan pembelajaran bahasa inggris khususnya tentang reading dan merupakan uji kemampuan bagi penulis bagaimana mencarikan solusi dari permasalahan tersebut. 
BAB II
PERMASALAHAN
 
A.      Perhatian Siswa Terhadap Pembelajaran Sulit Untuk Di Fokuskan
B.   Kurangnya Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Reading
C.   Siswa Tidak fokus Memperhatikan Guru Ketika Guru Membacakan Wacana Atau Text.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH 
1.             Hakikat Membaca
2.      Hakikat Kosa Kata
 
A.      Pemecahan Masalah ; Kesulitan Guru Untuk Memfokuskan Perhatian Siswa Terhadap Materi Pelajaran 
B.         Pemecahan Masalah; Kesulitan Guru Membuat Siswa Berpartisipasi dalam Pembelajaran Reading
C.   Pemecahan Masalah; Kesulitan Guru Merangsang Siswa Bertanya Ketika Ada Materi Pembelajaran Yang Tidak Faham
BAB IV
PENUTUP 
A.      KESIMPULAN
B.   SARAN
 
 
 
 
 
 
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar